Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan Berdaya Saing Menuju Indonesia Emas 2045
Dr. Ir. Amir Tengku Ramly, M.Si, CIPA
Kepala Pusat Studi SDM Universitas Ibn Khaldun Bogor, Wasekjen FORDOBI
Forum Doktor Bisnis Indonesia (FORDOBI) menyimpulkan, setidaknya ada 6 komponen dasar yang harus menjadi sasaran dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dan berdaya saing unggul, yakni (1) focus, (2) open mind, (3) respect, (4) Do the best, (5) Be excellent, dan (6) Integrity.
Menurut Ramly (2016) keenam sasaran pengembangan SDM yang kompetitif dan berdaya saing ini dapat dilakukan dalam 3 strategi utama, yakni (1) membangun belief system para generasi muda Indonesia sebagai prinsip dasar sebagai generasi bangsa yang kuat, percaya diri, dan berintegitas, (2) meningkatkan kompetensi para generasi emas sebagai personal mastery dan profession mastery yang focus,respect dan menjadi yang terbaik pada profesi/pekerjaannya (be excellent), dan (3) melatih perilaku SDM Indonesia emas open mind, dot he best.
Belief system, kompetensi dan perilaku harus menjadi focus strategi pengembangan SDM yang kompetitif dan berdaya saing. Menurut Ramly (2019) untuk mempraktekkan ini maka proses pembelajaran (pendidikan, pelatihan, coaching, mentoring dll) harus mencontoh seperti pohon yang baik (QS Ibrahim ayat 24), memiliki akar kuat, batang yang bertumbuh dan buah – daun yang lebat, bermanfaat dan terus berganti. Dalam kualitas SDM, akar merupakan integritas manusia, batang merupakan bertumbuh diri menjadi unggul dan berdaya saing (Be Excellent), dan buah – daun merup ermanfaat. akan aksi (do) terbaik yang menghasilkan prestasi dan karya-karya yang baik.
Gambar 1. Strategi Pengembangan SDM Unggul Berdaya Saing Menuju Indonesia Emas 2045
Strategi 1: Membangun Belief System Sebagai Pribadi ber-Integritas
Terdapat 3 prinsip dasar dalam membangun fondasi kesuksesan SDM dalam profesi/pekerjaannya, yaitu membangun (1) belief System, (2) self awareness process, (3) values dan (4) perilaku dan karakter baik dalam bekerja. Belief system merupakan fondasi dari integritas generasi Indonesia emas. Dengan belief system yang kuat menggambarkan kualitas SDM yang kuat dan bermoral, yakin pada kemampuan diri bangsa Indonesia. Menurut Manulang dalm Miskiah (2021), salah satu kendala mewujudkan Generasi Emas Indonesia adalah krisis sumber daya manusia, utamanya krisis Integritas. Krisis Integritas menyebabkan adanya degradasi moral.
Belief system merupakan prinsip sukses. Ibarat pohon merupakan akar yang menumbuhkan batang, ranting dan daun. Ramly (2019) memaparkan bahwa belief system merupakan akar SDM dalam mencapai sukses profesi atau pekerjaannya.
Strategi 2: Meningkatkan Kompetency (Competency) Menjadi SDM Unggul Ber Daya Saing (Be Excellent)
Menurut Ramly dan Tanjung (2021) ada 3 faktor penting yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yaitu (1) personality, (2) kompetensi, dan (3) spirituality. Dalam Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) disebutkan bahwa Kompetensi merupakan unsur penting dari kualitas manusia Indonesia. Tiga unsur penting dari kompetensi adalah (1) pengetahuan, (2) keterampilan,dan (3) sikap-perilaku.
Terdapat 6 Indikator penting dari kompetensi generasi emas yang menggambarkan kualitas SDM unggul ber daya saing adalah:
- memiliki visi jelas sebagai generasi Indonesia, baik dalam hidup pribadi dan anak bangsa maupun dalam bekerja.
- Memiliki motivasi kuat sebagai generasi emas dalam bekerja baik secara individu dan keprofesian
- Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dalam mengelola diri dan tim menuju Indonesia emas melalui karya dan prestasi terbaik
- Memiliki pengetahuan spesialis (focus) yang generalis sebagai professional di bidangnya
- Memiliki kemampuan mengelola (manajemen) personality diri dan profesi secara adaptif, unggul dan berdaya saing sesuai perkembangan zaman dan dan antisipatif terhadap VUCA.
- Memiliki kemampuan melakukan (do) yang terbaik sebagai pribadi pembelajar melalui pendidikan, pengalaman, latihan dan berbagai media meningkatkan kualitas diri dan keprofesian.
Strategi 3: Mempraktekkan/Melatih Perilaku dan Karakter SDM Unggul Berdaya Saing (Open Mind dan Do the Best)
Ada 5 indikator utama dalam praktek perilaku dan karakter generasi Indonesia emas, yaitu:
- Mempraktekkan perilaku dan karakter yang selalu siap untuk perubahan dengan selalu membuat rencana-rencana perubahan
- Mempraktekkan aktifitas-aktifitas memperbaiki perilaku dan karakter yang mendukung good personality (do the best) dan keprofessian/pekerjaan
- Mempraktekkan/melatih kemampuan diri dalam mengendalikan emosi diri
- Mempraktekkan aktifitas memberi dan sinergi-kolaborasi dalam usaha-usaha mencapai kesuksesan dan tujuan dari profesi/pekerjaan
- Mempraktekkan usaha-usaha sebagai pribadi pembelajar dengan memperbaiki diri terus menerus (continuous improvement).
Menurut Rossabeth Moss Kanter dalam Miskiah (2021), generasi masa depan ditandai dengan dominasi nilai-nilai dan pemikiran cosmopolitan. Kualitas SDM generasi ini dituntut harus memiliki 4C yaitu: (1) concept, (2) competence, (3) connection, dan (4) confidence. Terkait hal ini Thomas J. Stanley dalam penelitiannya menemukan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap 10 faktor paling berpengaruh pada kesuksesan manusia (SDM), terkait integritas diri, yaitu: (1) jujur, (2) disiplin, (3) trampil, (4) dukungan keluarga, (5) kerja keras, (6) mencintai pekerjaan, (7) kepemimpinan, (8) semangat & berkepribadian kompetitif, (9) pengelolaan kehidupan, dan (10) kemampuan menjual gagasan & produk. Ke sepuluh factor tersebut hanya bisa lahir pada generasi Indonesia emas melalui pendidikan/proses belajar dimana penguatan belief system, peningkatan competency dan pembentukan perilaku dan karakter dijadikan menu utama kurikulum.
Menurut Miskiah (2021) Generasi berIntegritas “generasi emas” haruslah memiliki kompetensi, Integritas, gaya hidup, nilai relijius dan fighting spirit unggulan dalam kehidupan. Juga memiliki sikap, pola pikir, konsep dan berperadaban unggul dengan wawasan yang cerdas, luas, mendalam, produktif, kreatif, inovatif, dan futuristik. Sehingga menumbuhkan tanggung-jawab dan kontribusi nyata dalam mewujudkan lingkungan dan kehidupan yang sehat, damai, bermartabat dan berkelanjutan seutuhnya.
Oleh karena itu Menurut Wibisono (2021) hal itu perlu ditanamkan dan diperkuat melalui pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia, terutama melalui penguatan budaya sekolah dan kampus untuk membangun Integritas, yaitu (i) memperkuat tradisi akademik melalui penguatan budaya nalar dan kejujuran, (ii) menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme, (iii) menumbuhkan sikap cinta damai, toleransi, saling menghargai,dan menghormati, (iv) menanamkan nilai-nilai demokrasi, dan (v) membudayakan kepatuhan terhadap pranata hukum. Tantangan pendidikan di era abad informasi dan digital saat ini juga mengharuskan pendidikan (guru, orangtua) untuk lebih kreatif, inovatif dan inspiratif dalam merancang aktifitas pembelajaran yang berkualitas guna menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045 (Wibisono, 2021).
Peran Guru yang tidak hanya mengajar, termaktub dalam UU No. 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sedangkan hakikat guru menurut Ki Hajar Dewantara adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yakni di depan menjadi contoh jika di tengah membangkitkan hasrat belajar dan jika di belakang memberikan dorongan. Menurut Putri ( 2021) pemerintah memiliki peran penting dan lebih dalam menyiapkan SDM generasi emas Indonesia, sesuai amanah undang-undang tersebut.
Mewujudkan Generasi Emas 2045 bukanlah pekerjaan yang semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk dicapai. Generasi Emas 2045 adalah kekuatan utama membangun SDM bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, jaya dan bermartabat. Mengelola SDM generasi emas akan menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia. Karena populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut merupakan bonus demografi (demographic dividen) yang sangat berharga. Hal yang sangat mendasar adalah bagaimana pengembangan SDM Indonesia menyadari dan mampu memegang teguh dan merefleksikan jatidiri bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi bangsa yang besar yang ber-Integritas dan tetap memiliki jatidiri.
Selamat menempa diri SDM Indonesia ! Sampai berjumpa di Indonesia Emas tahun 2045.
Daftar pustaka
Armstrong, M. (2010). Armstrong’s essential human resource management practice: A guide to people management. Kogan Page Publishers.
Badan Pusat Statistik (2021). Indeks Pembangunan Manusia 2020. BPS. Jakarta.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Doni Koesoema A. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta:Grasindo
Hoery & Farih, 2013. Memandirikan Generasi Emas Indonesia. Info Muria / Edisi XIV/ Mei – Juli 2013.
Ismail, D. H., Sutarna, A., & Fadli, U. M. (Eds.). (2020). SDM UNGGUL INDONESIA MAJU: Dari UNJ Untuk Bangsa, Kompilasi Pemikiran 50 Doktor MSDM. UNJ PRESS
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (2019). Background Study Visi Indonesia Emas 2045. Jakarta
Miskiah, 2021. Generasi Emas Indonesia Yang Berkarakter . Online: https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/Web%20MIskiah%2020.pdf
Putri, Femmy Eka ( 2021). Menuju Indonesia Emas 2045, Pemerintah Siapkan Generasi Muda Unggul dan Berdaya Saing | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Online: http://www.kemenkopmk.go.id
Ramly, A. T. (2016). Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Unggul Berbasis Pumping-HR Model. Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik), 7(2), 138-151.
Ramly, A. T. (2019). Evaluation of Pumping HR (Human Resources) Model-Based Training Program on Human Resources Development at Bogor Agricultural University (IPB). Integrated Journal of Business and Economics, 3(2), 153-163.
Ramly, A. T., & Tanjung, H. (2021). Tree model in human resource management based on personality, competence and spirituality to improve organizational performance. Academy of Strategic Management Journal, 20(3), 1-8.
Ramly, A. T., & Aminda, R. S. (2020). The Educators Personality Development in Industry 4.0 Based on Pumping HR-Model. Integrated Journal of Business and Economics, 4(2), 120-132.
Teguh Pribadi, Kepala Seksi pada KPPN Batam, 2021. Optimisme Wajah Sumber Daya Manusia Indonesia Emas 2045. Online: https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/lainnya/opini/3791-optimisme-wajah-sumber-daya-manusia-indonesia-emas-2045.html
Wibisono, FX, 2021. Indonesia Emas 2045. Online http://www. Kompas.id